Promosi dan Pemasaran yang Beretika
Harapan
dari semua perusahaan ketika beriklan adalah mampu membuat masyarakat sebagai
konsumen untuk melakukan pembelian atau transaksi dengan produk dan jasanya.
sehingga hal tersebut dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan tersebut. hal
yang merugikan dalam kegiatan promosi iklan ini di mana iklan ternyata tidak
efektif dan tidak mampu menciptakan keinginan pembelian oleh konsumen, sehingga
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ternyata terbuang sia-sia. untuk
menghindari kerugian ketika beriklan, tak jarang perusahaan melakukan trik
komunikasi ketika beriklan. trik komunikasi yang dilakukan menyangkut istilah
yang biasanya digunakan oleh banyak praktisi komunikkasi pemasaran dan
kehumasan yaitu “Tell the truth but not all the truth” sehingga bahasa yang
digunakan sangat menarik bagi konsumen, tapi ternyata ketika diaplikasikan,
malahan banyak syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung untuk
mendapatkan benefit atau promosi yang ditawarkan dalam iklan tersebut.
hal-hal
yang tidak etis dilakukan dalam kegiatan periklanan adalah: pertama adalah
membohongi di mana satu iklan mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan
sengaja, lalu kedua adalah menyesatkan atau menjerumuskan konsumen dalam promo
yang tidak benar dan terlalu banyak persyaratan dan kondisi khusus, ketiga
adalah menipu publik dengan mengatakan yang tidak benar tentang produk atau
jasa yaitu dengan mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada.
beberapa
manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan diantaranya yang umum
adalah:
- Menutupi kelemahan produk, yaitu dengan tidak menyebutkan kelemahan apa saja yang dimiliki oleh produknya, hal ini lumrah terjadi dan bahkan selalu dilakukan oleh banyak perusahaan. sederhanannya perusahaan mana yang ingin produknya dianggap buruk oleh konsumen
- Melebih-lebihkan kemampuan produk, promosi produk selalu dilebihkan sehingga dapat lebih menarik bagi konsumen. promosi yang dilebihkan kemudian ditangkap konsumen sebagai satu hal menarik yang pantas dicoba, kemudian terciptalah sebuah transaksi dan kemudian perusahaan mendapatkan untung
- Memanipulasi perasaan (aspek psikologis) konsumen, yaitu dengan iklan yang mampu menggugah perasaan konsumen misalnya: sebuah perusahaan air minum yang beriklan bahwa setiap kemasan air minum yang terjual berarti konsumen ikut menyumbang pengembangan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan kurang akses ke dunia pendidikan
- Tidak menyampaikan informasi yang benar, misalnya adalah iklan dari satu calon kandidat presiden untuk meningkatkan jumlah pendukung maka ia menjatuhkan kandidat lain dengan membeberkan fakta yang tidak benar mengenai kekurangan atau kasus hukum yang mengada-ada, dan belum tentu benar
- Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain dengan tujuan menarik konsumen produk yang ditiru, contoh yang paling dekat dan banyak dari hal ini adalah banyaknya jenis smartphone keluaran vendor perusahaan elektronik yang memiliki desain yang sama dengan smartphone keluaran vendor yang lebih besar dan sukses, namun seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar vendor, banyak vendor kemudian membuat paten atas produk, fitur, sampai desain unik yang dimiliki oleh dirinya sendiri, hal ini dilakukan supaya jika ada perusahaan vendor elektronik lain yang meniru akan terkena sanksi sampai harus membayar royalti kepada perusahaan tersebut.
Dalam berbisnis dianjurkan untuk berpromosi karena dengan
begitu perusahaan akan mendapatkan laba yang diinginkan. namun dalam
praktiknya, berpromosi harus memegang teguh prinsip-prinsip yang baik untuk
kedua belah pihak (yaitu konsumen dan produsen). promosi yang dilakukan dengan
cara yang buruk dan memanipulasi akan memperburuk citra perusahaan dan
berdampak pada jatuhnya kepercayaan masyarakat pada produsen, sehingga tidak
ada lagi yang mau melakukan transaksi dengan perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar