Nama : Nurlia
NPM : 15209884
Kelas : 3EA12
Tema : Peranan Sektor Pertanian
Pengarang, Judul dan Tahun
1. B. Tresno sumbodo, Peranan Sektor Pertanian dalam struktur perekonomian di Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2003
2. Abdul Mukhyi, Analisis Peranan Sektor Pertanian terhadapa pembangunan kawasan ekonomi propinsi Jawa Barat, 2008
3. Marwan R Yantu, Peranan Sektor Pertanian dalam perekonomian wilayah Sulawesi tengah, 2007
Latar Belakang Masalah
Fenomena
1. Efek pengganda sector pertanian rata-rata sebesar 4,53 (Bantul), 8,82 (Sleman) dan 3,39 (Kulonprogo) berarti bahwa setiap kenaikan pendapatan sector pertanian sebesar Rp 1,00 akan memacu kenaikan PDRB sebesar Rp. 4,53 (Bantul), Rp. 6,82 (Sleman), dan Rp. 3,39 (kulonprogo). Hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya pendapatan sektor basis (sektor pertanian), semakin besar pula bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk impor produk sector lain dari luar daerah sehingga memperkecil bagian pendapatan sektor pertanian yang dibelanjakan didalam daerah tersebut.
2. Peran sektor pertanian disamping sebagai sumber penghasil devisa yang besar juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia dan bila dilihat dari jumlah orang yang bekerja maka sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja.
2. Peran sektor pertanian disamping sebagai sumber penghasil devisa yang besar juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia dan bila dilihat dari jumlah orang yang bekerja maka sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja.
3. Berdasarkan pendekatan ekonomi makro antar wilayah, wilayah dipandang sebagai komponenkomponen dari suatu perekonomian banyak sektor oleh karena itu kelompok sector tersebutdibagi kedalam sector basis dan bukan basis.
Penelitian yang dijadikan dasar
1. PDRB dari beberapa sektor pertanian tahun 2002 mengalami penurunan 5,75%. Penurunan terbesar terjadi pada sektor tanaman, bahan makanan sebesar 4,42%, sektor kehutanan dan perikanan walaupun mengalami kenaikan masing-masing 6,05% dan 4,38%, namun karena kedua sektor ini hanya memberikan kontribusi relative kecil kenaikannya tidak dapat mengimbangi penurunan dari sektor lainnya.
2. Pengembangan sektor pertanian merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
3. Berdasarkan data BPS (2005) pada tahun 2004 total aktivitas ekonomi Sulawesi Tengah bernilai Rp. 13,68 triliun atas dasar harga berlaku sumbangan sektor pertanian sebesar 49,56% ini menyiratkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor basis perekonomian Sulawesi Tengah.
Motivasi Penelitian
1. Kajian dilakukan untuk melihat bagaimana kecendrungan transformasi struktur perekonomian dibeberapa kabupaten berbasis sektor pertanian, kemungkinan sektor unggulan dikembangkan serta dampak pengembangan sektor unggulan bereffek pengganda terhadap sektor lain.
2. Sektor pertanian dan sektor unggulan yang berada di propinsi Jawa Barat kajiannya dengan pembangunan kawasan ekonomi dengan menggunakan IRIO yang merupakan metode pengembangan dari input - output analisi.
3. Kajian dilakukan untuk membuktikan apakah peranan sektor tersebut dalam perekonomian wilayah Sulawesi Tengah cenderung membaik atau memburuk.
Masalah
1. Dampak pembangunan sector pertanian terhadap pertumbuhan wilayah cukup tinggi
2. Kontribusi sector pertanian di Jawa Barat masih bersifat tradisional.
3. Pengaruh ganda sector cenderung menurun padahal pengaruh ganda sektor tersebut tergolong besar.
Tujuan Penelitian
1. Mengkaji peranan sector pertanian dalam struktur perekonomian propindi di DIY dahulu, sekarang dan yang akan datang serta mengkaji beberapa factor yang mempengaruhi perubahan structural perekonomian.
2. Mengukur tingkat kontribusi sector pertanian dan sector-sektor unggulan dalam pembangunan daerah dan yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan daerahnya.
3. Mengetahui sector pertanian di wilayah Sulawesi Tengah terbagi dalam beberapa kelompok sektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar